5/11/11

Gelombang VLF dan Fenomena Kelistrikan di Ionosfer

Dalam magnetosfer bumi terdapat berbagai fenomena gelombang yang penting dipelajari karena pengaruhnya terhadap perilaku magnetosfer sendiri dan sebagian dapat digunakan sebagai sarana untuk mengamati atmosfer atas. Salah satu yang penting untuk dipelajari adalah adanya gelombang whistler.
Radiasi mode whistler terdiri dari gelombang elektromagnetik yang memiliki batas atas frekuensi cutoff yang juga merupakan frekuensi plasma (fp) atau gyrofrekuensi (fg).


Gelombang whistler dibangkitkan oleh aktivitas petir yang kemudian menjalar sepanjang garis-garis medan magnet dan akan terdispersi sehingga terekam sebagai spektrum whistler.


Dengan menganalisis kurva dispersi gelombang whistler maka akan diperoleh informasi mengenai mediumnya yaitu magnetosfer antara lain :
- Densitas elektron
- Total elektron content
- Medan listrik
Beberapa fenomena yang terjadi berkaitan dengan kelistrikan di lapisan ionosfer antara lain disebabkan oleh :
- Flare
- Flare sinar kosmik gamma yang besar
- Lightning Induced Elektron Precipitation (LEP)
- Sprite, Elves, Blue Jets


Pengamatan gelombang VLF subionosfer akan memberi informasi tentang lapisan bawah ionosfer yang tidak dapat teramati oleh alat lainnya, karena :
- Densitas elektron malam hari lapisan D umumnya sekitar 1 s.d 10 el/cc.
- Radar HF atau VHF tidak dapat mengamati lapisan D pada malam hari
- Ketinggian pantulan gelombang VLF menjalar dalam lapisan ionosfer adalah
sekitar 85 km
- Amplitudo/Phase sinyal VLF sangat sensitif terhadap konduktivitas.

Tujuan dari pengamatan gelombang VLF antara lain :
- Memahami mekanisme pembentukan dan penjalaran gelombang VLF di lintang rendah
- Mengamati tren jangka panjang parameter seperti densitas elektron, TEC, dan
medan listrik selama periode matahari aktif maupun tenang
- Memahami keterkaitan antara aktivitas gelombang VLF dan aktivitas geomagnet
- Pengamatan jarak jauh (remote sensing) lapisan ionosfer bawah, petir, dan
thunderstorm.
- Kemungkinan gelombang VLF sebagai prekursor gempa bumi.

*Dari berbagai sumber, jurnal dan komunikasi personal.

No comments: