10/16/09

DAMPAK CUACA ANTARIKSA TERHADAP LAPISAN IONOSFER

Sebagaimana sudah diketahui, cuaca antariksa meliputi juga kondisi pada lapisan ionosfer yang akan mempengaruhi operasional sistem teknologi termasuk di dalamnya adalah sistem telekomunikasi, baik komunikasi yang memanfaatkan lapisan ionosfer (termasuk komunikasi HF) maupun komunikasi yang terganggu oleh dinamika di lapisan ionosfer (komunikasi satelit).

CUACA ANTARIKSA DAN KOMUNIKASI RADIO
Appleton dan Hartree (1932) adalah dua orang yang telah berjasa dalam menjelaskan bagaimana penjalaran gelombang radio melalui lapisan ionosfer dengan memberikan persamaan indeks biasnya untuk menganalisis dan memprediksi pengaruh lapisan ionosfer terhadap komunikasi radio. Appleton-Hartree jugalah yang menemukan Joseph Larmor (1924) berdasarkan percobaannya menyimpulkan bahwa ada suatu sudut kritis tertentu yang menentukan apakah suatu gelombang radio yang dipancarkan dari permukaan bumi melalui lapisan ionosfer akan dipantulkan atau diteruskan. Gangguan pada lapisan ionosfer akibat aktivitas matahari yang akan mempengaruhi komunikasi radio antara lain adalah peristiwa Sudden Ionospheric Disturbance.

Sudden Ionospheric Disturbance.


SID adalah fenomena alam yang terjadi di lapisan ionosfer dimana pada saat tertentu lapisan ionosfer akan terganggu oleh adanya ledakan foton berenergi tinggi. Foton sinar X dari flare yang terjadi di matahari adalah sumber gangguan tersebut. SID dapat menyebabkan Shortwave Fadeouts pada siang hari akibat terjadinya peningkatan sinar X dari peristiwa flare karena lapisan ionosfer mengembang. Untuk mengatasi masalah fading ini maka operator radio harus memilih frekuensi antara LUF dan MUF sehingga sinyal akan terhindar dari absorpsi lapisan D ionosfer dan selanjutnya dapat dipantulkan oleh lapisan F. Perubahan lapisan ionosfer yang terjadi dapat diamati dari variasi kuat sinyal yang terukur pada transmisi gelombang radio frekuensi rendah.

Model dan Prediksi Lapisan Ionosfer
Begitu pentingnya ionosfer dalam komunikasi radio maka pemahaman tentang karakteristik lapisan ionosfer sangat diperlukan. Oleh karena itu dibuatlah berbagai model kondisi lapisan ionosfer dan model prediksi parameter ionosfer untuk komunikasi radio.
Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi LAPAN telah mengembangkan berbagai model kondisi ionosfer dan model prediksi yang bermanfaat untuk masyarakat.
a. Model kondisi ionosfer (Model MSILRI).
Menggambarkan kondisi lapisan ionosfer setiap saat mendekati real time yang merupakan keluaran model MSILRI (Model Sederhana Lintang Rendah Indonesia) berupa peta parameter frekuensi kritis lapisan F2 ionosfer (foF2), faktor propagasi gelombang radio HF pada jarak 3000 km (M(3000)F2), dan gradien lintang total elektron content (GradTEC) di atas wilayah Indonesia dan sekitarnya.

b. Model Prediksi
Prediksi Frekuensi dan Parameter Komunikasi Radio

Prediksi frekuensi dan parameter komunikasi radio merupakan informasi nilai frekuensi dan parameter komunikasi radio yang direkomendasikan tiap jamnya dalam 3 bulan kedepan untuk menjamin keberhasilan komunikasi yang dilakukan antara ibukota negara Republik Indonesia dengan ibukota provinsi.
c. Prediksi Frekuensi Area Komunikasi
Prediksi Frekuensi Area Komunikasi merupakan informasi nilai frekuensi komunikasi radio yang direkomendasikan tiap jam dalam satu bulan dalam bentuk peta wilayah Indonesia. Informasi ini dapat digunakan untuk para pengguna radio komunikasi untuk menentukan frekuensi yang paling baik digunakan berdasarkan lokasi wilayah yang dituju

Courtessy : http://www.mitre.org/tech/y2k/docs/IONOSPHERIC_STORMS.html

No comments: