Dyah R Martiningrum
Peneliti Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi LAPAN.
Namanya sebenarnya sudah beberapa kali terbaca pada jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian dinamika atmosfer dari atmosfer tengah sampai ke atas termasuk ionosfer. Sampai pada suatu saat kutemukan kembali namanya di jurnal JASTP (Journal Atmospheric and Solar Terrestrial Physics). Waktu itu saya sedang mengikuti semacam workshop berkaitan dengan cuaca antariksa di Trieste, Italia, Oktober 2010. Karena saya sangat tertarik dengan edisi JASTP itu dan kebetulan dia sebagai editornya, maka iseng-iseng saya email dia dan meminta apakah dia bisa ngasih edisi itu ke saya. Dengan sangat sopan dia menjelaskan bahwa dia tidak mungkin memberikan seluruh isi edisi itu karena berkaitan dengan hak cipta dan sebagainya, makanya dia minta saya pilih saja beberapa, nanti akan dikirim file pdfnya ke saya. Itulah komunikasi pertama terjadi.
Ketika tahu bahwa saya orang Indonesia, dia sangat senang karena mengingatkan dia akan kenangan masa lalu saat mendampingi sang suami menjadi duta besar di Indonesia antara tahun 1992 sampai dengan 1998. Saya ingat sekali komentarnya : "....I lived in Indonesia between 1992 and 1998 and like very much your country and particularly the people. I am not sure that will have chance to visit Indonesia again, but who knows".
Lima bulan kemudian, berkaitan dengan pekerjaan, kembali saya kontak dia untuk menanyakan beberapa hal. Ternyata, dia jelaskan semuanya panjang lebar, bahkan untuk meyakinkan saya, dikiriminya saya beberapa tulisannya dan tulisan kolega-koleganya. Katanya saya harus cek sendiri, karena dia meneliti masalah yang saya tanyakan sudah beberapa waktu sebelumnya, takut ada informasi yang kurang.
Terakhir kontak adalah ketika saya memerlukan rekomendasi dari 3 orang peneliti senior. Dua orang senior di kantor sudah memberikan rekomendasinya, satu orang lagi yang sudah bersedia, karena suatu hal pada saat-saat terakhir batas waktu pendaftaran suatu event malah susah ditemui. Tiba-tiba saja ingat dia dan spontan email dia, ternyata hanya dalam waktu sehari dibalasnya dan diberikannya apa yang saya perlukan, walaupun tidak saat itu juga karena ketika membalas email itu kondisinya sedang rapat. Tidak lupa dia juga menyertakan beberapa saran tentang CV saya. Subhanallah, saya sangat kagum dengan bagaimana pengabdian dan ketulusannya terhadap bidang pekerjaannya yang sebagai ilmuwan. Ketika saya sampaikan penghargaan saya akan etos kerjanya, pengabdian dan ketulusannya, dia hanya berkomentar : "I am a person who strongly support young scientists who particularly would like to be educated more".
Terima kasih Dora Pancheva. Dia adalah salah satu ibu yang menginspirasi saya. Mudah-mudahan Allah beri kesempatan untuk bertemu langsung suatu saat. "Who knows", seperti pernah dia katakan.
No comments:
Post a Comment