3/2/12

Rancangan Awal suatu SOP Peringatan Dini Cuaca Antariksa (Bag. 1)

Dyah R Martiningrum
Peneliti Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi


Ada beberapa definisi berkaitan dengan Standard Operating Procedure (SOP). Di bidang industri farmasi dan kesehatan SOP didefinisikan sebagai “Detailed, written instructions to achieve uniformity of the performance of a specific function International Conference on Harmonisation of Technical Requirements for Registration of Pharmaceuticals for Human Use (ICH)”. ICH meliputi Eropa, Jepang dan Amerika, yang menjadi acuan dalam industri farmasinya. Sementara untuk bidang perdagangan dan manufacturing SOP didefinisikan sebagai “A written document or instruction detailing all steps and activities of a process or procedure”. Sebagai contoh adalah ISO 9001 yang pada dasarnya memerlukan dokumentasi semua prosedur yang digunakan dalam proses produksi dan dapat mempengaruhi kualitas produksi.
Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa Standard Operating Prosedur (SOP) pada dasarnya adalah pedoman yang berisi prosedur-prosedur operasional standar yang ada dalam suatu organisasi yang digunakan untuk memastikan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang dalam organisasi berjalan secara efisien dan efektif, konsisten, standar dan sistematis. Dengan demikian, adanya SOP diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja orang-orang dalam suatu organisasi.
Lebih lanjut bila dikaitkan dengan lingkup Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi, Pusat Sains Antariksa LAPAN maka ada beberapa SOP yang telah dan akan disusun. Salah satu SOP yang saat ini sangat diperlukan adalah SOP untuk peringatan dini dan mitigasi kondisi cuaca antariksa terutama yang sifatnya ekstrem. SOP tersebut akan bermanfaat khususnya untuk operasional komunikasi radio dan sistem navigasi satelit. Hal itu mengingat bahwa saat ini kita berada pada fase menjelang puncak aktivitas matahari siklus ke 24.
Seperti telah dipahami bahwa matahari adalah sumber energi bagi kelangsungan kehidupan di bumi, sekaligus juga merupakan sumber gangguan. Lapisan ionosfer yang berada di ruang antara matahari dan bumi sangat dipengaruhi oleh dinamika dan aktivitas matahari, karena pembentukan lapisan di ionosfer sangat tergantung dari radiasi Extreme Ultra Violet (EUV) dari matahari. Oleh karena itu untuk menyusun SOP peringatan dini dan mitigasi cuaca antariksa diperlukan masukan informasi aktivitas matahari, terutama aktivitas matahari yang berperiode rata-rata 11 tahunan. Periode dimana aktivitas matahari menuju puncak siklusnya antara lain ditandai dengan semakin seringnya terjadi flare dalam berbagai klas (A, B, C,M, dan X).
Penyusunan SOP Peringatan Dini dan Mitigasi Cuaca Antariksa untuk Komunikasi Radio dan Navigasi Satelit akan bermanfaat untuk hal-hal berikut ini :

  1. Digunakan sebagai sarana untuk mengkomunikasikan pelaksanaan suatu pekerjaan di Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi, Pussainsa LAPAN.
  2. Digunakan sebagai sarana acuan dalam melakukan penilaian terhadap proses layanan informasi   hasil penelitian di Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi, Pussainsa LAPAN.
  3. Digunakan sebagai sarana pelatihan bagi staf baru sehingga mengurangi waktu yang terbuang  untuk memberikan pengarahan.
  4. Digunakan sebagai sarana untuk mengendalikan dan menggantisipasi apabila terdapat suatu perubahan sistem di Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi, Pussainsa LAPAN.
  5. Digunakan sebagai sarana audit sistem informasi di Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi,   Pussainsa LAPAN

SOP yang akan dibuat dibagi menjadi dua bagian yaitu SOP untuk Peringatan Dini dan SOP untuk mitigasi. SOP yang pertama diterapkan untuk operasional Komunikasi Radio dan Navigasi Satelit ketika indikator cuaca antariksa ekstrem yang dalam hal ini berupa data aktivitas matahari (Flare, CME, dst), diperoleh dari hasil prediksi maupun pemodelan. Sementara SOP kedua diterapkan ketika hasil-hasil prediksi dan pengamatan menunjukkan bahwa gangguan yang disebabkan oleh aktivitas matahari telah terjadi, untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan.
Beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam pembuatan SOP Peringatan Dini Cuaca Antariksa untuk Komunikasi Radio dan Navigasi Satelit antara lain :

  • Requirement discovery, yaitu tahapan untuk mengidentifikasi permasalahan dan pemecahannya. Dalam kasus ini, permasalahannya adalah berupa fenomena cuaca antariksa terutama yang sifatnya ekstrem yang berpotensi mempengaruhi operasional Komunikasi Radio dan Navigasi Satelit.
  • Data Modeling, yaitu tahapan untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan sistem data. Data yang dimaksud di sini adalah data meliputi data kejadian flare, CME, indeks aktivitas geomagnet, parameter ionosfer, komunikasi radio, dan komunikasi satelit.
  • Process Modeling, yaitu tahapan untuk mengorganisasikan dan mendokumentasikan struktur dan data yang ada pada seluruh sistem proses, kebijakan prosedur yang akan diimplementasikan dalam suatu proses sistem. Pada tahapan ini seluruh proses sistem meliputi integrasi antara seluruh informasi berupa data yang ada pada tahapan sebelumnya, yang menjelaskan suatu fenomena ekstrem yang terjadi, proses fisisnya, dan dampak-dampak yang akan timbul akibat fenomena tersebut, yang akan mengganggu operasional komunikasi radio dan komunikasi satelit.
  • Information packaging, yaitu tahapan pengemasan informasi yang akan disampaikan kepada pengguna, baik pengguna internal (peneliti), maupun pengguna eksternal (operator radio, operator satelit, TNI, POLRI, BASARNAS, BNPB) yang sifatnya peringatan dini maupun mitigasi.

No comments: