1/24/12

Sudden Ionospheric Disturbances (SIDs) Bagian 2

Dyah R Martiningrum
Peneliti Bidang Ionosfer dan Telekomunikasi LAPAN

Ketika buka blog kemarin, terlihat informasi cuaca antariksa yang sumbernya dari NOAA/SIDC/NASA dan kutempel di blog, ada kejadian flare yang lumayan tinggi, ternyata kelasnya M 8,7. Apakah akan berdampak terhadap sistem teknologi di bumi, sangat tergantung beberapa hal diantaranya apakah flare tersebut mengarah ke bumi atau tidak. Lebih lanjut tentang flarenya teman-teman peneliti bidang Matahari dan Antariksa LAPAN tentu lebih tahu dan telah banyak menyampaikan informasi ke masyarakat (misalnya di sini).
Yang ingin saya bagi di sini lebih kepada “Apakah yang akan terjadi di bumi khususnya pada lapisan ionosfer bila flare tersebut sampai mengarah ke bumi ?”. Hal ini mengingat memang sekarang ini matahari memasuki fase atau periode dimana dia mulai aktif yang ditandai dengan semakin banyaknya akan terjadi flare dengan kelasnya yang mungkin juga akan meningkat. Dalam bulan Januari ini saja tercatat sekitar 7 kejadian flare, yang 6 diantaranya adalah kelas M.
January 2012:
M8.7 Flare on 1/23/2012 @ 03.59 UTC –Sunspot 1402
M2.6 Flare on 1/19/2012 @ 15:30 UTC - Sunspot 1402
M3.2 Flare on 1/19/2012 @ 16:05 UTC - Sunspot 1402
- This was a double flare event
- LDE lasting 13hrs. starting 13:43 Jan 19 - ending aprox. 03:00 UTC Jan 20th
- CME produced ETA: 22:00 utc Jan 21, 2012
M1.7 Flare on 1/18/2012 @ 19:12 UTC - Sunspot 1401
M1.0 Flare on 1/17/2012 @ 04:53 UTC - Sunspot 1401
C6.5 Flare on 1/16/2012 @ 04:44 UTC - Sunspot 1402
- LDE lasting 4 hrs. starting 02:36 - ending 06:46
- CME Produced ETA Jan 20th 2012
M1.4 Flare on 1/14/2012 @ 13:18 UTC - Sunspot 1401

Pada tulisan sebelumnya di sini, saya pernah menjelaskan tentang dampak flare terhadap lapisan ionosfer khususnya dalam operasional komunikasi radio. Sekarang saya ingin sedikit menambahkan bahasan tentang Sudden Ionospheric Disturbances (SIDs) yang sering juga diistilahkan dengan blackouts, short wave fades (SWF), ataupun efek Dellinger. Seperti namanya, maka SID ini terjadi secara tiba-tiba/seketika dan menyebabkan gangguan penjalaran gelombang radio melalui ionosfer (blackout) sampai beberapa jam pada beberapa spektrum, bahkan terkadang pada seluruh spektrum gelombang radio HF (3-30 MHz). SID yang berlangsung beberapa jam, biasanya dapat dijadikan prekursor akan terjadinya blackout yang lebih lama. Umumnya SID disebabkan oleh flare kelas M dan X. Selain itu perlu diingat bahwa hanya bagian bumi yang mengalami siang hari yang akan terkena dampaknya.
Lalu, bagaimana mekanismenya ketika flare itu mencapai lapisan ionosfer?.
Ketika terjadi flare kelas M atau X di matahari, maka akan terjadi peningkatan level radiasi yang dipancarkan oleh matahari sehingga hanya membutuhkan waktu sedikitnya 8 menit untuk mencapai bumi dan mulai terjadilah SID. Sinar X yang dipancarkan matahari dapat mencapai lapisan D ionosfer sehingga akan meningkatkan proses ionisasi pada lapisan tersebut. Akibatnya akan dirasakan juga adanya peningkatan atenuasi (peredaman). Walaupun kenaikan tingkat radiasi berlangsung dengan cepat tetapi perubahan tingkat ionisasi memerlukan waktu, sehingga frekuensi lebih rendah dulu yang akan terpengaruh, baru kemudian frekuensi yang lebih tinggi seperti dapat dilihat pada tulisan saya sebelumnya tentang SID.
Selain adanya peningkatan radiasi sinar X, pada lapisan D juga ditemukan adanya peningkatan intensitas sinar Ultra Violet (UV). Hal inilah yang dapat meningkatkan derajat ionisasi pada lapisan yang lebih tinggi (E atau F). Akibatnya frekuensi maksimum yang dapat digunakan untuk berkomunikasi (Maximum Usable Frequency) akan turun, terutama pada awal terjadinya blackout saat atenuasi di lapisan D meningkat. Jadi yang biasa memanfaatkan pita HF siap-siap saja dengan sedikit kendala dalam berkomunikasi. Bila data kejadian SID diketahui, cara paling mudah untuk mensiasati kendala ini adalah dengan melakukan pengaturan waktu berkomunikasi, karena tidak mungkin harus melakukan perubahan frekuensi komunikasi secara sembarangan.

No comments: